Tuesday, 10 March 2015

Memahami Psikologi Pendidikan Anak Usia SD




     Memahami psikologi pendidikan anak sangat penting dilakukan oleh para orang tua dan guru. Dengan memahami psikologi pendidikan anak secara baik, orang tua dan guru dapat menerapkan metode-metode pendidikan yang sesuai kebutuhan dan tahap perkembangan anak. Dengan demikian, hasil dari proses mendidik pun akan optimal.

     Psikologi pendidikan anak berbeda-beda di setiap tahap usia. Psikologi pendidikan anak usia SD tentu saja berbeda dengan psikologi pendidikan anak usia dini ataupun anak-anak pada jenjang pendidikan di atas sekolah dasar. Untuk memahami psikologi pendidikan anak usia sekolah dasar, dapat mulai dengan memahami karaterisktik anak yang duduk di jenjang pendidikan dasar ini. Berikut ini adalah karateristik yang umum dimiliki anak-anak usia SD.

1. Senang bergerak
Berbeda dengan orang dewasa yang betah duduk berjam-jam, anak-anak usia SD lebih senang bergerak. Anak-anak usia ini dapat duduk dengan tenang maksimal sekitar 30 menit.

2. Senang bermain
Dunia anak memang dunia bermain yang penuh kegembiraan, demikian juga dengan anak-anak usia sekolah dasar, mereka masih sangat senang bermain. Apalagi anak-anak SD kelas rendah.

3. Senang melakukan sesuatu secara langsung
Anak-anak usia SD akan lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan guru jika ia dapat mempraktikkan sendiri secara langsung pelajaran tersebut.

4. Senang bekerja dalam kelompok
Pada usia SD, anak-anak mulai intens bersosialisi. Pergaulan dengan kelompok sebaya, akan membuat anak usia SD bisa belajar banyak hal, misalnya setia kawan, bekerja sama, dan bersaing secara sehat.
   
 Dengan memahami karakteristik anak-anak usia sekolah dasar di atas, para guru dapat memahami psikologi pendidikan anak, yang pada akhirnya mampu memilih metode pembelajaran yang tepat untuk anak.

     Sesuai dengan karakteristik anak-anak usia sekolah dasar di atas, berikut ini adalah beberapa model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak, yang dapat diterapkan oleh para guru.

1. Metode pendidikan yang memungkinkan anak untuk bergerak atau berpindah tempat.
2. Metode pembelajaran yang sarat dengan permainan-permainan.
3. Metode pembelajaran yang memberikan anak kesempatan untuk belajar atau bekerja  
     secara kelompok.
4. Metode pembelajaran yang memberikan anak kesempatan untuk terlibat langsung dalam  
    proses belajar.


Alat peraga / Media

  Ada beberapa pedapat tentang pengertian media:

Pengertian Media/Alat peraga

Pengertian Alat Peraga dari beberapa peneliti antara lain:

a)      (Heinich,dkk 1993) “media merupakan alat saluran komunikasi, bisa berupa media film, televisi, diagram, bahan tercetak, komputer dan instruktur.”

b)      (Schramm 1977) mengemukakan bahwa “media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran”

c)      (Briggs,1977) mengemukakan pengertian media “media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampiakan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slid dan sebagainya”

d)     (NEA,1996)” Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar , termasuk teknologi perangkat kerasnya.

e)      (Robert Heinich (1985:6) dalam Kartika Laria,2008.) mengemukakan bahwa defenisi medium sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi.

f)       (Sadiman,2002:6). mengungkapkan bahwa “ media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”.

Dari uraian pengertian media diatas dapat disumpulkan bahwa media/alat peraga pembelajaran adalah alat/bahan yang dapat membawa pesan-pesan pembelajaran yang mudah dimengerti oleh si penerima pesan (siswa) dengan tujuan penguasaan materi pelajaran akan menjadi lebih baik.

Fungsi media adalah:

(Robert Heinich (1985:6) dalam Kartika Laria,2008) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran.  Semetara itu pendapat (Brown (1973) dalam Akhmad Sudrajat.2008)  Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :

1)        Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para     peserta didik.

2)        Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek

3)        Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.

4)        Media menghasilkan keseragaman pengamatan

5)        Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

6)        Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7)        Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

8)        Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak.

(Latuheru (2005) dalam Yoga) tentang peran media dalam pembelajaran adalah:

1)    Membangkitkan motivasi belajar
2)    Mengulang apa yang telah dipelajari dalam belajar
3)    Merangsang pembelajar untuk belajar penuh semangat
4)    Mengaktifkan respon belajar

Mengapa peranan media  atau lebih sering kita menyebutnya alat bantu pembelajaran atau alat peraga diperlukan dalam proses pembelajaran dikelas  karena didasarkan pertimbangan bahwa:

1)            Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku maka media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut.

2)              Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik,  karena pertimbangan keamanan. Obyek dimaksud bisa disederhanakan jika memang berbahaya dalam bentuk miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual, audial atau visual.

3.)          Media dapat menjebatani pemahama siswa jika objek dibawa kedalam ruang kelas karena misalkan objek:
(a)     obyek terlalu besar;
(b)     obyek terlalu kecil;
(c)     obyek yang bergerak terlalu lambat;
(d)     obyek yang bergerak terlalu cepat;
(e)     obyek yang terlalu kompleks;
(f)      obyek yang bunyinya terlalu halus;
(f)      obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi.

Dengan demikian kita simpulkan bahwa dengan media pembelajaran yang beragam dan tepat, akan meningkatkan perhatian dan motivasi siswa untuk belajar yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya.

 Jenis media belajar, diantaranya :

  1. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat oleh indra penglihatan terdiri atas:
a)        Media Visual yang dapat diproyeksikan ; over head projektor (OHP), in focus
b)        Media visual  yang tidak dapat  didiproyekskan  grafik, diagram, chart, bagan, poster,           kartun, komik  

       2.  Media audial : (radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya) 
       3.  Media audio visual (film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya).

Apabila peranan media tepat  akan memudahkan dalam metode mengajar di kelas, selanjutnya guru didalam kelas sebaiknya  memupuk rasa kepercayaan kepada siswa akan tugas-tugas yang diberikan  selesai dengan baik, maka  jaga hubungan guru dengan siswa dengan cara:

  • Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
  • Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan atau kelompok agar dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)
  • Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif.
  • Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
  • Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya